Berfikir Kognisional Strategik [Bagian 4]
Oleh Prof. Dr. H. Faisal Afiff, Spec.Lic.
Pemikiran strategik juga tidak sama dengan “perencanaan strategik” dalam konotasi perencanaan jangka waktu panjang, sehingga seringkali perencanaan strategik atau perencanaan jangka waktu panjang hanyalah sederet kata-kata yang dilampirkan dalam penyusunan anggaran tahunan organisasi. Jika perencanaan bisnis disamakan dengan pemikiran strategik, maka asumsinya hal yang sama juga berlaku untuk bidang lain dimana suatu strategi sering dipraktekkan, misalnya dalam politik, militer, olahraga, dan lain sebagainya. Organisasi menciptakan strategi untuk mencapai keberhasilan, sementara proses untuk melakukan hal ini sering disebut sebagai perencanaan strategik. Pemikiran strategik menghasilkan wawasan, yang menjadi masukan untuk proses perencanaan strategik. Praktek pemikiran strategik merupakan formula yang dihasilkan oleh seseorang yang menentukan pilihan dan keputusan strategik.
Sejalan dengan itu para pemikir strategik dituntut untuk mengembangkan kapasitas “foresight strategic”nya dalam mengidentifikasi, memahami dan menanggapi ketidakpastian masa depan sebagai faktor penentu keberhasilan daripemikiran strategikyang efektif. Kejelian strategik (foresight strategic) adalah kemampuan untuk secara sistematik mengeksplorasi masa depan dengan mengidentifikasi pemicu perubahan dan mempertimbangkan hasil potensial untuk pengambilan keputusan strategik. Pemikiran strategik dapat mendasari pengembangan kapasitas kejelian strategik sekaligus merupakan langkah pertama dalam mengembangan strategi yang kuat. Disamping itu, para pemikir strategik perlu memiliki kepandaian dalam pemindaian lingkungan, analisis tren dan interpretasi, disamping memiliki pola pikir berbasis skenario dalam proses interaktif dan sekuensial yang memberikan pengalaman praktis bagi pemikir strategik dalam bertindak. Oleh karena itu para pemikir strategik dituntut untuk mampu membedakan antara pemikiran strategik, perencanaan strategik dan pengambilan keputusan strategik, dan berbagai jenis metode dan logika yang tepat untuk diapilkasikan dalam melaksanakan suatu strategi. Dalam hal ini, hampir semua organisasi perlu memahami bagaimana memposisikan diri secara efektif di masa depan. Terdapat sejumlah informasi yang tersedia tentang apa yang mungkin terjadi di masa depan. Organisasi perlu membangun jaringan pemindaian organisasi, diantaranya dengan memulai mencari informasi yang substansial dan relevan, alat apa yang digunakan, dan bagaimana menafsirkan dan memahami suatu temuan, membuat pelaporan dan mengkomunikasikan apa yang ditemukan dalam konteks meningkatkan pemikiran strategik organisasional.
Published at :